Jumat, 08 Mei 2015

Khasiat Minyak Atsiri Daun Sereh Wangi (Cymbopogon nardus L) Sebagai Anti Fungi, Sebagai Insektisida Pengusir Lalat Rumah Dan Pengusir Nyamuk

Khasiat Minyak Atsiri Daun Sereh Wangi (Cymbopogon nardus L) Sebagai Anti Fungi, Sebagai Insektisida Pengusir Lalat Rumah Dan Pengusir Nyamuk
Novia Nurkartika
Jurusan Biologi Falkutas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Negeri Semarang



Abstrak
sereh wangi merupakan salah satu tanaman penghasil minyak atsiri yang banyak mengandung geraniol. Sereh wangi (Cymbopogon nardus L) dapat dijadikan insektisida alternatif yang aman bagi lingkungan yang berasal dari tanaman. Karena sereh wangi memproduksi volatilia Olea yang berfungsi sebagai pengusir nyamuk. Salah satu aplikasinya adalah sebagai repellant serangga dalam bentuk produk lotion kulit. Dalam penelitian ini, lotion kulit yang diproduksi dengan bahan dasar minyak sereh dan geraniol sebagai komponen aktif. Minyak sereh dapat diisolasi dari daun sereh wangi menggunakan metode destilasi uap. Destilat minyak sereh diekstraksi dengan eter untuk memisahkannya dari air. Ekstrak daun serai wangi (Cymbopogon nardus L.) juga dapat digunakan sebagai anti fungi Candida albicans. Ekstrak diperoleh dengan metode maserasi. Peneliian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh minyak Serai Wangi (Cymbopogon nardus L) sebagai repellent. Penelitian ini juga bertujuan untuk menentukan ekstrak dapat mencegah tumbuhnya Candida albicans, dan menentukan konsentrasi efektif untuk mencegah tumbuhnya jamur Candida albicans.
Kata kunci : Sereh wangi ( Cymbopogon nardus L), anti fungi, insektisida.




PENDAHULUAN

Deskripsi dan Kedudukan Taksonomi Tanaman Serai Wangi (Cymbopogon nardus L)

            Tanaman serai wangi termasuk golongan rumput-rumputan yang disebut Andropogon nardus atau Cymbopogon nardus. Genus ini meliputi hampir 80 species, tetapi hanya beberapa jenis yang menghasilkan minyak atsiri yang mempunyai arti ekonomi dalam dunia perdagangan .
Tanaman serai wangi mampu tumbuh sampai 1-1,5 m. Panjang daunnya mencapai 70-80cm dan lebarnya 2-5 cm, berwarna hijau muda, kasar dan memiliki aroma yang kuat (Wijayakusumah,2005). Serai wangi merupakan tanaman yang dapat dibudidayakan di pekarangan dan sela-sela tumbuhan lain. Biasanya serai wangi ditanam sebagai tanaman bumbu atau tanaman obat. Seraiwangi di Indonesia ada 2 jenis yaitu Mahapengiri dan Lenabatu). Jenis mahapengiri mempunyai ciri-ciri daunnya lebih lebar dan pendek, disamping itu menghasilkan minyak dengan kadar sitronellal 30-45% dan geraniol 65- 90%. Jenis lenabatu menghasilkan minyak dengan kadar sitronellal 7-15% dan geraniol 55-65%.
Berikut merupakan penampakan serai wangidapat dilihat pada Gambar 1.1

Gambar 1.1 sereh wangi ( Cymbopogon nardus L)

Di Indonesia ada beberapa sebutan untuk tanaman ini yaitu Sereh (Sunda), Sere (Jawa tengah, Madura, gayo dan Melayu), Sere mongthi (Aceh), Sangge-sangge (Batak), Serai (Betawi, Minangkabau), Sarae (Lampung), Sare (Makasar, Bugis), Serai (Ambon) dan Lauwariso (Seram).
Kedudukan taksonomi tanaman serai yaitu :
Kingdom                     : Plantae
Subkingdom                : Trachebionta
Divisi                           : Spermatophyta
Subdivisi                     : Angiospermae
Kelas                           : Monocotyledonae
Sub Kelas                    : Commelinidae
Ordo                            : Poales
Famili                          : Poaceae
Genus                          : Cymbopogon
Species                        : Cymbopogon nardus L


Kebutuhan minyak atsiri dunia semakin tahun semakin meningkat seiring dengan meningkatnya perkembangan industri modern seperti industri parfum, kosmetik, makanan, aroma terapi dan obat-obatan. Minyak atsiri saat ini sudah dikembangkan dan menjadi komoditas ekspor Indonesia yang meliputi minyak atsiri dari nilam, akar wangi, pala, cengkeh, serai wangi, kenanga, kayu putih, cendana, lada, dan kayu manis.

Manfaat Tanaman sereh (Cymbopogon nardus L)

 Tanaman sereh (Cymbopogon sp.) cukup dikenal oleh masyarakat, terutama sereh dapur yang sering digunakan para ibu sebagai bumbu masak. Tanaman sereh memiliki lebih dari satu spesies, salah satunya adalah sereh wangi yang termasuk tanaman
langka,
Serai wangi selama ini masih mendominasi dan lebih umum
diambil minyaknya dibanding golongan serai lainnya. masyarakat belum banya


mengenal dan belum dapat membedakan antara tanaman sereh wangi dengan
sereh dapur. Tanaman sereh wangi terdiri dari dua spesies, yaitu Cymbopogon
nardus L. atau dikenal dengan nama Lenabatu dan Cymbopogon nardus L atau dikenal dengan nama Mahapengiri (Eka fitriani,dkk,2013).
Insektisida alternatif yang aman bagi lingkungan berasal dari tumbuhan (Rofirma Manurung, dkk, 2015).
Sebenarnya untuk menghindari gigitan nyamuk dan membasmi nyamuk dapat digunakan bahan dari alam tanpa harus menggunakan insektisida yang dapat mempengaruhi kesehatan. Bahan yang berasal dari alam itu menghasilkan bahan anti nyamuk yaitu daun, akar, batang, biji, dan bunganya dapat dimanfaatkan dan diolah sebagai bahan pengusir nyamuk.
Diantara tanaman penghasil bahan anti nyamuk tersebut adalah tanaman Serai
Wangi), Serai Wangi (Cymbopogon nardus L) menghasilkan minyak atsiri yang dikenal sebagai Citronella Oil. Minyak citronella mengandung dua senyawa kimia penting yaitu Sitronelal dan Geraniol (Eduardo Cassel , 2006).
Senyawa Sitronelal dan Geraniol berfungsi sebagai pengusir nyamuk, tetapi belum diketahui pada konsentrasi berapa serai wangi efektif untuk menolak gigitan nyamuk.
Pemanfaatan minyak atsiri sereh wangi jga dapat digunakan sebagai mulsa pada tanaman lada. Senyawa citronelal  berperan sebagai bahan insektisida yang bekerja sebagai antifeedant dan repellent (pengusir dan penghambat serangga) ( M.M. Miró Specos , dkk, 2006).
limbah dari sereh wangi (Cymbopogon nardus L) Juga dapat menolak serangga Lophobaris piperis yang merupakan salah satu hama tanaman lada karena kandungan bahan aktif di dalam limbah tersebut (Sri Usmiati, dkk, 2015)  .
Ekstrak antifungi adalah ekstrak yang diperoleh dari tanaman yang akan
dijadikan sebagai antifungi yaitu tanaman sereh wangi (Cymbopogon nardus L.)
memiliki kandungan kimia yang terdiri dari saponin, tannin, flavonoid, polifenol,
alkaloid, dan minyak atsiri. Minyak atsiri serai wangi (Cymbopogon nardus L.)
terdiri dari sitral, sitronelal, geraniol, mirsena, nerol, farsenol, metilheptenon,
dipentena, eugenol metil eter, kadinen, kadinol, dan limonene . Kandungan kimia yang terdapat dalam tanaman sereh wangi (Cymbopogon nardus L.) yang dapat menghambat pertumbuhan jamur Candida albicans yaitu saponin, flavonoid dan tanin.
Proses pengambilan minyak serai wangi (Citronella oil) dari daun dan batang serai wangi dengan menggunakan metode distilasi uap (Yuni Eko Feriyanto ,dkk,2013)





GAMBARAN KHUSUS

Komponen kimia Tumbuhan Sereh Wangi (Cymbopogon nardus L)



Kandungan kimia yang terdapat di dalam tanaman seraiwangiantara lain mengandung 0,4% minyak atsiri dengan komponen yang terdiri dari sitral, sitronelol (66-85%), α-pinen, kamfen, sabinen, mirsen,β-felandren, psimen, limonen, cis-osimen, terpinol, sitronelal, borneol, terpinen-4-ol, α- terpineol, geraniol, farnesol, metil heptenon, n-desialdehida, dipenten, metil heptenon, bornilasetat, geranilformat, terpinil asetat, sitronelil asetat, geranil asetat, β-elemen, β-kariofilen, β-bergamoten, trans- metilisoeugenol, β- kadinen, elemol, kariofilen oksida Komposisi kimia minyak serai wangi dapat dilihat pada Tabel 1. 1
 Tabel 1 Susunan Kimia Minyak Serai Wangi
Senyawa Penyusun
Kadar (%)
Sitronellal
32-45
Geraniol
12-18
Sitronellol
12-15
Geraniol Asetat
3-8
Sitronellil Asetat
2-4
Limonene
2-5
Elenol dan Seskwiterpene lain
2-5
Elemen dan Cadinene
2-5

Senyawa utama minyak sereh dapat diketahui dari kromatogram KG-SM. Senyawasenyawa tersebut memiliki puncak yang paling tinggi dibandingkan dengan puncak senyawa penyusun minyak sereh yang lainnya. Ketiga senyawa tersebut memiliki waktu retensi yang berbeda. Senyawa aktif dari minyak sereh berupa sitronelal. Senyawa yang memiliki persentase area paling besar adalah geraniol. Senyawa utama ketiga adalah geranil asetat (Rahmania Tulus Setya Pratiwi, dkk, 2013).
Analisi s komponen penyusun minyak sereh tersebut dilakukan dengan cara menginjeksikan 0,1 µL menggunakan syringe pada instrumen KG-SM. Sedangkan analisis komponen penyusun minyak sereh setelah penyimpanan dilakukan dengan cara menginjeksikan 0,2 µL menggunakan syringe pada instrumen KG.
Peningkatan kadar geraniol dalam minyak sereh wangi dapat dilakukan dengan menggunakan metode distilasi vakum. Hal ini bertujuan untuk mencegah kerusakan geraniol yang mempunyai titik didih C pada 760 mmHg.( Widi Astuti, 2014).

Kegunaan Tanama sereh (Cymbopogon nardus L)

Manfaat serai diantaranya adalah:
1.    Antibakteri dan mikroba, serai dapat mengobati luka atau peradangan seperti pada
lambung, kandung kemih dan usus
2. Diuretik, dapat membantu Anda memelihara kesehatan ginjal
3. Antioksidan, serai dapat membantu Anda mencegah kanker
 4. Antipiretik, Anda dapat menggunakannya untuk meredakan demam/panas
5. Sitronela menjadikan serai bersifat repelen yang mampu mengusir nyamuk
 6. Relaksasi, Anda dapat memanfaatkan aromanya untuk ini
7. Dan sederetan lain manfaat serai seperti meredakan flu dan batuk, tifus, kejang, rematik,
    keracunan makanan dan membantu Anda mengatasi bau badan.
Kandungan kimia yang terdapat dalam tanaman sereh wangi (Cymbopogon nardus L.) yang dapat menghambat pertumbuhan jamur Candida albicans yaitu saponin, flavonoid dan tanin. Saponin dapat mengakibatkan sel mikroba lisis yaitu dengan mengganggu stabilitas membran selnya (Eka fitriani,dkk,2013).
Berdasarkan hasil penelitian dari 5 konsentrasi perlakuan dan 5 kali pengulangan. Ekstrak daun sereh wangi (Cymbopeogon nardus L.) terhadap pertumbuhan jamur Candida albicans yang ditumbuhkan pada media Malt Extract Agar (MEA) didapat perbedaan
diameter zona hambat pada setiap konsentrasi 25%, 50%, 75%, 100% dan
Metronidazol sebagai kontrol positif.
Berdasarkan uji lanjut Duncan bahwa perlakuan konsentrasi 75% ekstrak daun sereh wangi berbeda dari perlakuan dengan perlakuan 25% dan 50%, namun sama dengan daya hambat perlakuan konsentrasi 100% dan Metronidazol. Hal ini bahwa konsentrasi 75% menyamai daya hambat Metronidazol dalam menghambat pertumbuhan jamur Candida albicans. Hasil ini pula dapat dikaitkan bahwa perlakuan konsentrasi 75% adalah perlakuan efektif didalam menghambat pertumbuhan jamur Candida albicans.
Kandungan kimia yang terdapat dalam tanaman sereh wangi (Cymbopogon nardus L.) yang dapat menghambat pertumbuhan jamur Candida albicans yaitu saponin, flavonoid dan tanin. saponin bersifat sebagai surfaktan yang berbentuk polar akan menurunkan tegangan permukaan membran sterol dari dinding sel Candida albicans, sehingga menyebabkan gangguan permeabilitas membran yang berakibat pemasukan bahan atau zat-zat yang diperlukan dapat terganggu akhirnya sel membengkak dan pecah.
Flavonoid bekerja dengan cara denaturasi protein, mengganggu lapisan lipid dan


Mengakibatkan kerusakan dinding sel.hal tersebut dapat terjadi karena flavonoid


flavonoid bersifat lipofilik sehingga akan mengikat fosfolipid, fosfolipid pada membran sel jamur dan mengganggu permeabilitas membran sel.
Tanin merupakan senyawa aktif yang berperan sebagai antifungi.
Mekanisme antifungi yang dimiliki tanin adalah karena kemampuannya menghambat sintesis khitin yang digunakan untuk pembentukan dinding sel pada jamur dan merusak membran
sel sehingga pertumbuhan jamur terhambat.
Konsentrasi 75% merupakan konsentrasi yang optimal dalam menghambat pertumbuhan jamur Candida albicans, zona hambat yang terbentuk juga lebih besar hal ini dikarenakan ekstrak daun sereh wangi (Cymbopogon nardus L.) dapat masuk kedalam medium agar dengan cara berdifusi, dimana konsentrasi ekstrak lebih tinggi dibandingkan dengan konsentrasi pada medium agar sehingga ekstrak akan menembus dinding sel jamur dan merusak sporangium jamur Candida albicans sehingga pertumbuhan jamur akan ikut terhambat (Eka fitriani,dkk,2013).
Perasan serai wangi yang efektif sebagai repellent terhadap nyamuk Ae.aegypti.
Rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL).
Percobaan dilakukan dengan tiga kali pengulangan dengan konsentrasi air perasan serai wangi 1%, 2%, 3%, dan 4%, dan lokasi penelitian dilakukan di Laboratorium.
Penelitian pengaruh daya tolak perasan serai wangi terhadap nyamuk Ae.aegypti dilakukan terhadap 240 nyamuk dewasa. Konsentrasi yang digunakan 1%, 2%, 3%, dan 4% dengan masing-masing konsentrasi pakai kontrol. Tiap-tiap konsentrasi perlakuan memiliki sampel sebanyak 10 ekor nyamuk dan untuk setiap kontrol perlakuan sampel sebanyak 10 ekor nyamuk yang berada dalam kotak pengamatan. Tiap perlakuan dilakukan pengamatan selama 5 menit dan istirahat 25 menit dengan 3 kali pengulangan.
Hasil perhitungan daya tolak nyamuk Ae.aegypti terhadap air perasan Serai wangi pada konsentrasi 1%, 2%, 3%, 4% dan kontrol dengan pengamatan 5 menit adalah sebagai berikut:





Tabel 2. Hasil Perhitungan Daya Tolak Nyamuk Ae.aegypti Terhadap Air Perasan Serai Wangi

Kelinci
konsentrasi
Jumlah nyamuk menggigit pada kontrol
Jumlah nyamuk menggigit pada perlakuan
Daya proteksi
1
1%
8
2
75%
2
2%
9
2
78%
3
3%
8
0
100%
4
4%
8
0
100%

Berdasarkan hasil analisis penelitian tentang pengaruh daya tolak serai wangi
(Cymbopogon nardus) terhadap gigitan nyamuk Ae.aegypti adalah konsentrasi yang efektif yang digunakan sebagai repellent adalah minimal konsentrasi 3%. Semakin tinggi konsentrasi perasan serai wangi (Cymbopogon nardus) maka semakin baik digunakan sebagai repellent ( Rofirma Manurung, dkk, 2015).
Untuk membuat anti nyamuk, sereh wangi dapat dijadikan bentuk lotion. Minyak sereh wangi yang diaplikasikan dalam skin lotion penolak nyamuk memiliki berat jenis sebesar 0,8352 pada suhu pengukuran 25ºC. Nilai tersebut lebih rendah dari nilai standar minyak sereh wangi yang ditetapkan yaitu 0,850-0,892.
Penentuan indeks bias menggunakan refraktometer dengan berprinsip kepada penyinaran yang menembus dua macam media dengan kerapatan berbeda. nilai indeks bias suatu senyawa dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti proses oksidasi dan suhu. Nilai indeks bias pada suhu yang lebih tinggi akan menghasilkan nilai indeks bias lebih rendah.
Kadar sitronelal minyak sereh wangi yang digunakan yaitu 5,8% dan kadar geraniol 2,4%. Kedua nilai tersebut lebih rendah dari nilai standar yang ditentukan yaitu 35,0% untuk sitronella dan 16,0% untuk geraniol. Rendahnya nilai kedua komponen utama tersebut menunjukkan bahwa minyak tersebut bukan minyak sereh wangi murni. minyak atsiri yang mengalami penurunan kandungan utamanya menunjukkan bahwa minyak tersebut telah dipalsukan yang biasa dilakukan dengan menambahkan mineral, atau minyak sejenis yang bermutu rendah. Senyawa asing lain yang biasa ditambahkan dalam minyak atsiri yaitu alkohol, kerosin, heksan, dan petroleum eter.
Berdasarkan analisa khromatografi gas, senyawa asing yang seharusnya muncul sekitar 1,0% tetapi pada minyak sereh wangi yang digunakan pada penelitian ini sebanyak 66,1%. Pada geraniol, komposisi geraniol yang digunakan sebesar 18,2%. Nilai tersebut lebih tinggi dari kandungan geraniol minyak sereh wangi standar yaitu sekitar 15,0%-16%. Kandungan sitronella pada geraniol (6,8%), lebih tinggi dari kandungan geraniol pada minyak sereh wangi (5,8%) yang digunakan dalam pembuatan skin lotion penolak nyamuk.
Untuk insektisida pengusir lalat digunakan tepung limbah penyulingan
minyak sereh wangi dan nilam (bahan aktif), yang di kemas dalam bentuk dupa
. Ditinjau dari segi kandungan bahan aktif dalam dupa, tampak bahwa formula dupa yang berbahan aktif limbah penyulingan minyak sereh wangi yang dikombinasikan dengan limbah penyulingan minyak nilam dengan perbandingan 4:4 dan 5:3 memiliki efektifitas lebih baik


dibandingkan dupa dengan bahan aktif tunggal sereh wangi (F1) dan dupa kombinasi serai wangi dan nilam dengan perbandingan 3:5 (F2). Hal ini disebabkan adanya kerja sinergis antar minyak-minyak atsiri dalam formula insektisida, dimana penambahan bahan aktif dari limbah penyulingan minyak nilam membuat aktivitas insektisida dapat meningkat 2-4 kali lipat.  Banyaknya sinergis yang digunakan selain tergantung jenis, juga dipengaruhi oleh konsentrasi bahan aktif dalam formula.
Pemanfaatan limbah padat penyulingan minyak sereh wangi sebagai bahan aktif yang dikombinasikan dengan limbah penyulingan minyak nilam dalam pembuatan dupa (penolak serangga) mempengaruhi lama bakar, kadar air dan bobot, tetapi tidak berpengaruh terhadap tingkat kekerasan dari dupa. Dupa F1 dengan panjang 14 cm mempunyai lama bakar 81,89 menit, kadar air 8,89% dan bobot 2,67 gram.
Formula dupa F3 dan F4 yang mengandung kombinasi bahan aktif limbah penyulingan minyak sereh wangi dengan limbah penyulingan minyak nilam berdasarkan perbandingan 4:4 dan 5:3 lebih efektif mengusir serangga lalat rumah (Musca domestica) dengan persentase daya tolak masingmasing 100% pada pembakaran 2 dan 3 jam, ditandai oleh menjauhnya lalat dari dupa dan menempel statis (diam) di dinding Glass chamber, namun demikian lalat tidak jatuh atau mati (Sri Usmiati, 2015).

















DAFTAR PUSTAKA



Astuti ,Widi., dan Nur Nalindra Putra. 2014. Peningkatan Kadar Geraniol Dalam
       Minyak Sereh Wangi Dan Aplikasinya Sebagai Bio Additive Gasoline
. jurnal bahan
       alam terbarukan. Vol 3, Edisi 1.
Cassel ,Eduardo., dan Rubem M. F. Vargas. 2006. Experiments and Modeling of the
        Cymbopogon winterianus Essential Oil Extraction by Steam Distillation. Jurnal
        Operações Unitárias, Engineering Faculty. 50(3), 126-129
Feriyanto ,Yuni Eko .,dkk. 2013. Pengambilan Minyak Atsiri dari Daun dan Batang Serai
         Wangi (Cymbopogon winterianus) Menggunakan Metode Distilasi Uap dan Air dengan
        Pemanasan Microwave. Jurnal Teknik Pomits. Vol. 2, No. 1.
Fitriani ,Eka., dkk. 2013. tudi Efektivitas Ekstrak Daun Sereh Wangi (Cymbopogon nardus
         L.) Sebagai Anti Fungi Candida albicans. jurnal Biocelebes. Vol. 7 No. 2.
Manurung ,Rofirma., dkk.2015. Pengaruh Daya Tolak Perasan Serai Wangi (Cymbopogon
         nardus) Terhadap Gigitan Nyamuk Aedes aegypti. Jurnal Kesehatan Lingkungan
         Universitas Sumatra Utara.
Setyaningsih, Dwi., dkk. 2013. Aplikasi Minyak Sereh Wangi (Citronella Oil) Dan Geraniol
             Dalam Pembuatan Skin Lotion Penolak Nyamuk. Jurnal Teknik Industri Pertanian
           IPB. Vol. 17(3),97-10.
Specos ,M.M. Miró., dkk. 2010. Microencapsulated citronella oil for mosquito repellent
          finishing of cotton textiles. Jurnal Transactions of the Royal Society of Tropical
          Medicine and Hygiene. 104 (2010) 653–658
Usmiati, Sri., Dkk. 2015. Imbah Penyulingan Sereh Wangi Dan Nilam
         Sebagai Insektisida Pengusir Lalat Rumah (Musca domestica). Jurnal teknik industri

       pertanian IPB. Vol. 15(1), 10-16.

2 komentar:

  1. maaf mbak,, kalau boleh tanya untuk membeli sereh wangi di semarang itu dimana ya?

    BalasHapus
  2. Gold/Chin Gold/Chin Gold/Chin Gold 1/2" Tinted Comb Brushed
    Gold/Chin Gold 2/4" Tinted Comb Brushed Comb Brushed Comb. Made in USA. Brand: Silver. Quantity: 1. Add to men\'s titanium wedding bands Cart. joico titanium Type: Add iron titanium token To Cart.$50.00 · ‎Out of titanium 3d printing stock black titanium wedding band

    BalasHapus